POJOK GIZI #9: "Yuk, Berani Makan Olahan Kacang Tanah"

Yuk, Berani Makan Olahan Kacang Tanah

            Tidak asing lagi dengan kacang yang satu ini, yang tetap ada sepanjang masa, baik dari jaman dulu sampai jaman now. Namun pandangan masyarakat tentang kacang tanah tidak berubah meskipun negeri ini telah berkembang pesat. Contohnya seperti, menganggap bahwa kacang tanah jika dikonsumsi akan menimbulkan jerawat, membuat gemuk, atau menimbulkan obesitas. Mitos tersebut sudah menjadi mindset bagi orang – orang Indonesia, sehingga pengkonsumsian kacang tanah di negeri ini sangat kurang. Sangat disayangkan jika mindset rakyat Indonesia masih tidak mau mengkonsumsi kacang tanah, karena sebenarnya kandungan dalam kacang tanah sangat bagus bagi tubuh kita, yang mungkin belum diketahui oleh khalayak umum.

Lalu apa aja sih tentang kacang tanah yang belum kita ketahui? Let’s check this out….!
   Kacang tanah adalah benih dari kacang polong yang dijemur. Memiliki tekstur kulit cokelat tipis dan bila kulitnya dilepas maka terlihat kacang yang berwarna putih. Kacang tanah itu sendiri memiliki rasa yang manis. Biasanya kacang tanah tersedia utuh dengan lapisan tipis kulitnya ataupun yang sudah dikupas, dan ada juga yang  masih benar-benar utuh berkulit. Untuk kegunaannya, kacang tanah bisa untuk dimakan sebagai cemilan yang sudah dimasak atau dipanggang dan diberi rasa manis ataupun gurih. Bisa digunakan sebagai bahan masak atau sebagai perasa untuk makanan seperti permen dan juga untuk memproduksi selai kacang dan minyak (Mizer, 1999).
 
   Komposisi kimia kacang tanah (per 100 gram bahan kering) 
Komposisi
Jumlah
Kadar air (g)
4,0
Protein (g)
25,3
Lemak (g)
42,8
Karbohidrat (g)
21,1
Fosfor (mg)
335,0
Kalori (kal)
425,0
BDD (%)
100








Sumber: Departemen Kesehatan RI (1996)

     Biji kacang tanah kaya akan nutrisi dengan kadar lemak berkisar antara 44,2–56,0%; protein 17,2–28,8%; dan karbohidrat 21%. Kandungan lemak kacang tanah tertinggi di antara semua jenis kacang-kacangan, bahkan dengan beberapa komoditas tanaman pangan lainnya. Sekitar 76–86% penyusun lemak kacang tanah merupakan asam lemak tidak jenuh, seperti asam oleat dan linoleat (Yulifianti et al, 2015).

   Manfaat kacang tanah untuk kesehatan antara lain :  
Kacang tanah mengandung bahan-bahan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kesehatan tubuh manusia, antara lain:  
1.   Kaya protein. 
         Dengan kandungan protein 26-28% konsumsi kacang tanah sekali makan (25 g) dapat memberi sumbangan protein 12% dari angka kecukupan gizi (AKG) perhari. Kadar protein kacang tanah lebih tinggi daripada telur, susu, dan daging.
2.   Menyimpan energi lebih lama.
         Kacang tanah mempunyai indeks glikemik rendah. Tenaga yang dihasilkan dari kacang tanah dilepaskan ke system peredaran darah secara berangsur-angsur dan stabil. Oleh karena itu kadar gula darah akan naik secara perlahan, sehingga kita merasa kenyang dan bertenaga lebih lama. 
3.   Serat alami tinggi. 
         Kacang tanah mengandung serat lebih tinggi. Serat makanan berperan Penting dalam mengurangi resiko terserang kanker, pengendalian kolesterol, dan kadar gula darah.
4.   Mencegah serangan kanker dan penyakit jantung. 
         Kacang tanah mengandung antioksidan (beta-sitosterol dan reversatrol) yang terbukti mampu menekan pertumbuhan kanker dan mengurangi resiko penyakit jantung
5.   Meningkatkan kekebalan tubuh. 
         Kacang tanah juga mengandung kadar arginin tinggi, yaitu asam amino yang berguna untuk mencegah serangan jantung dan kanker, memperkuat kekebalan tubuh, memperkuat perkembangan otot, mempercepat penyembuhan luka, mengurangi rasa letih dan menyembuhkan impotensi. (Badan Litbang Pertanian, 2012). 
Kacang tanah mengandung fitosterol yang dikenal juga dengan sterol tumbuhan, merupakan molekul mirip kolesterol yang dijumpai pada tumbuhan. Dari segi struktur, fitosterol hanya berbeda sedikit dengan kolesterol manusia dan hewan, tetapi fungsinya jauh berbeda. Fitosterol pada tumbuhan berfungsi sebagai unsure pembentuk membrane sel,  sedangkan pada manusia fitosterol berfungsi untuk mencegah terjadinya atherosclerosis (penimbunan lemak dalam pembuluh darah). Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa mengkonsumsi 1000-3000 miligram fitosterol per hari dapat membantu menurunkan kolesterol total hingga 10%. Penelitian yang lain menemukan bahwa, konsumsi kacang tanah menyebabkan penurunan total lemak, menurunkan kadar kolesterol total, dan menurunkan trigliserida (Chen Q et al, 2009).

   KESIMPULAN
            Dari pernyataan dan keterangan-keterangan tersebut, terbukti bahwa kacang tanah baik yang sudah diolah maupun yang belum diolah tidak mempengaruhi kenaikan berat badan seseorang karena, kandungan kacang tanah dapat menurunkan secara total lemak yang menimbun di dalam tubuh kita dan juga mengandung serat yang menyehatkan tubuh kita. Kacang tanah juga tidak memiliki potensi untuk menimbulkan jerawat, sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menemukan bahwa pola diet dan pola makan yang dilakukan seseorang mempengaruhi kemungkinan mereka memiliki jerawat. Wanita yang banyak makan makanan yang mengandung gula, lemak jenuh, lemak trans, dan produk susu cenderung lebih berkemungkinan memiliki jerawat (Ananda, 2014), sedangkan kacang tanah tidak memiliki lemak jenuh, namun banyak memiliki lemak tidak jenuh yang dapat larut dalam air.
           
Lalu masih takut untuk mengkonsumsi kacang tanah dan olahannya?

DAFTAR PUSTAKA
"TEKNOLOGIPENGOLAHAN DAN PRODUK OLAHAN KACANG TANAH". http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wpcontent/uploads/2015/06/20._OK_Rahmi_376-393-1.pdf

ejournal Keperawatan (e-kep) Volume 3. Nomor 1."HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA SEMESTER V (LIMA) DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO" https://media.neliti.com/media/publications/107156-ID-hubungan-pola-makan-dengan-kejadian-acne.pdf

Komentar