POJOK GIZI #8: "Menjadi Seorang Vegetarian"

MENJADI SEORANG VEGETARIAN
Dewasa ini, terjadi perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan pada remaja. Beberapa orang cenderung memiliki kebiasaan makan yang berbeda dari sebagian besar lainnya. Salah satunya adalah dengan memilih pola makan vegetarian. Gaya hidup vegetarian telah berkembang pesat selama bertahun-tahun,vegetarian disinyalir dapat menghindari penyakit degeneratif yang semakin meningkat di dunia maupun di Indonesia. Alasan lain seseorang menjadi vegetarian adalah alasan kosmetika yaitu untuk menjaga kehalusan kulit lebih bersih dan bersinar serta dapat mengontrol berat badan.

Apa sebenar nya vegetarian itu?
        Kata vegetarian berasal dari Bahasa Latin vegetus, artinya kuat, aktif dan bergairah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia – Balai pustaka terbitan tahun 1994, vegetarian adalah orang yang karena alasan agama atau kesehatan hanya memakan sayur-sayuran dan hasil tumbuh-tumbuhan. Penegrtian vegetarian secara umum yaitu orang yang tidak mengkonsumsi semua daging hewan lainnya (Susianto, Widjaja & Mailoa,2007).
Jenis-jenis vegatarian:
1.      Vegan
Vegan adalah vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Kelompok ini sama sekali tidak mengkonsumsi makanan hewani seperti daging ternak, daging unggas, ikan, susu, telur dan produk olahannya.

2.      Lacto vegetarian
Lacto vegetarian adalah vegetarian yang mengkonsumsi bahan pangan nabati dan bahan pangan berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan dan telur beserta produk olahannya. Kelompok ini masih diperbolehkan mengkonsumsi susu beserta hasil olahannya seperti keju dan yoghurt.

3.      Lacto-ovo vegetarian
Lacto-ovo vegetarian adalah vegetarian yang mengkonsumsi bahan-bahan nabati dan tidak mengkonsumsi daging ternak, daging unggas dan ikan. Kelompok ini masih diperbolehkan mengkonsumsi telur dan susu beserta produk olahannya (Susianto, Widjaja & Mailoa,2007).

Pada orang yang melakukan diet vegetarian diketahui serat yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang tidak melakukan diet vegetarian. Menurut survei NHANES 1999 – 2004, serat yang dikonsumsi oleh vegetarian (20,3±0,6g) dibandingkan dengan non vegetetarian (15,4±0,2g). Serat ini berasal dari liginin, legume, sereal gandum, buah-buahan, dan sayur. Ulasan dari berbagai artikel penelitian oleh Rejina Diekemper menyatakan bahwa diet vegetarian yang tinggi serat mengekskresikan lebih banyak estrogen pada fesesnya dan kadar estrogen bebas dalam darah 50 % lebih rendah dari omnivore. Pola makan vegetarian walau memberikan efek yang menguntungkan namun masih banyak anggapan bahwa pola makan vegetarian rentan kekurangan beberapa zat gizi yaitu protein, zat besi, seng, dan vitamin B12. Protein nabati mempunyai protein yang mengandung dalam jumlah kurang satu atau lebih asam amino essensial. Zat besi dalam makanan nabati adalah zat besi non-heme yang proses penyerapannya tergantung pada faktor-faktor luar, seng dapat terhambat penyerapannya oleh fitat dan serat yang banyak pada makanan nabati, sedangkan sumber vitamin B12 sebagian besar berasal dari produk hewani. Penelitian terhadap asupan gizi vegan menunjukkan konsumsi protein dan vitamin B12yang lebih rendah pada vegan. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa asupan askorbat secara signifikan lebih tinggi pada kelompok vegan tetapi lebih rendah secara signifikan pada asupan vitamin B12.

Dampak menjadi seeorang vegetarian
Diet vegetarian mempunyai banyak manfaat kesehatan, antara lain mencegah dan melindungi seseorang dari berbagai penyakit kronik, seperti jantung koroner, kanker, osteoporosis, diabetes dan kelainan syaraf. Hal tersebut diyakini karena diet vegetarian yang kaya akan lemak tak jenu (Mono Unsaturated Fatty Acid-MUFA dan Poly Unsaturated Fatty Acid-PUFA), antioksidan dan sama sekali tidak mengkonsumsi kolesterol dan lemak jenuh.
Sebaliknya, diet vegetarian juga dapat menyebabkan status kesehatan yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan non vegetarian. Kelemahan yang lain adalah diet vegetarian rentan akan defisiensi berbagai zat gizi, termasuk protein, vitamin D dan kalsium. Defisiensi zat gizi tersebut khususnya berasal dari sumber hewani.

Kesimpulan
Menjadi seorang vegetarian adalah keputusan pribadi, karena meskipun vegetarian memiliki banyak menfaat namun tetap ada kekurangannya, dan untuk menjadi seeorang vegetarian juga tidak mudah karena harus konsisten terhadap pola makan nya. Mulai dari sekarang mari kita perhatikan pola makan yang kita supaya tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

REFERENSI
Anggraini, Lusia, Lestariana, Wiryatun,&Susetyowati2015. Asupan gizi dan status gizi vegetarian pada komunitas vegetarian di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,  Vol. 11, No. 4, hh. 143-149.
Setianingsih, Ardiati. Hubungan Status Vegetarian Dengan Derajat Sindrom Pramenstruasi Pada Remaja. [Artikel Penelitian]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012. Available from : http://eprints.undip.ac.id/38608/1/505_Ardiati_Setianingsih_G2C008006.pdf(diakses pada tanggal 5 November 2017).
Siahaan, Ginta, Nainggolan, Effendi, &Lestrina,Dini2015. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Trigliserida dan Kadar Glukosa Darah pada Vegetarian.Indonesian Journal of Human Nutrition, Vol.2, No.1, hh. 48 – 59.
Syagata,Anindhita Syahbi. Kepadatan Tulang Pada Vegetarian dan Non Vegan. [Artikel Penelitian]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2011. Available from : http://eprints.undip.ac.id/35880/1/412_Anindhita_Syahbi_Syagata_G2C007007.pdf(diakses pada tanggal 5 November 2017).
Wahyuni, Dwi. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Osteopenia pada Kelompok Vegetarian. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2008. Available from: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123426-S-5529-Faktor-faktor%20yang-Literatur.pdf (diakses pada tanggal 5 November 2017).


Komentar