POJOK GIZI #4: "Benarkah Buah Salak dapat Menyebabkan Konstipasi?"


        Anda pasti sering mendengar perkataan orang tua yang melarang untuk mengonsumsi buah salak secara banyak karena dapat menyebabkan sembelit. Tetapi, anda juga pasti pernah mendengar bahwa salak dapat menyebabkan diare atau memperlancar buang air besar. Sebenarnya pernyataan manakah yang benar?
     Sebenarnya, kedua pernyataan tersebut tidaklah salah. Anggapan masyarakat yang mengatakan bahwa mengonsumsi buak salak dapat mengganggu proses pencernaan adalah karena kebanyakan masyarakat membuang kulit ari buah salak saat mengonsumsinya.
        Kulit ari adalah selaput bening yang sangat tipis yang berada diantara daging dan kulit salak. Kulit ari salak mengandung lebih banyak serat dibandingkan daging buahnya sendiri. Kulit ari inilah yang dapat memperlancar proses pencernaan. Maka dari itu, masyarakat menganggap buah salak dapat mengganggu pencernaan karena kebanyakan dari mereka membuang kulit arinya saat hendak memakan buah salak dan akhirnya menyebabkan mereka mengalami sembelit.
      Didalam buah salak sendiri mengandung zat tanin. Zat inilah yang sebenarnya mengganggu proses pencernaan hingga dapat menyebabkan sembelit. Itulah kenapa orang yang banyak mengonsumsi buah salak dengan membuang kulit arinya dapat mengalami sembelit. Zat tanin jugalah yang menentukan manis tidaknya buah salak. Buah salak yang sepat menandakan tingginya kandungan tanin didalamnya.
        Kesimpulannya, jika anda ingin memperlancar proses pencernaan dengan memakan buah salak, makanlah beserta kulit arinya. Tetapi, jika anda memakan buah salak dengan tujuan untuk mengurangi diare, buanglah kulit arinya dan hanya makan buahnya saja, atau anda dapat mengonsumsi buah salak yang masih sepat.

Komentar