PENTINGNYA PENGETAHUAN GIZI TERHADAP
CITRA TUBUH (BODY IMAGE) PADA REMAJA PUTRI
Masa remaja adalah masa
time transition (perpindahan) dari masa anak-anak ke dewasa. Periode ini oleh
para ahli psikologi digambarkan sebagai periode yang penuh dengan tekanan dan
ketegangan (stress and strain), karena pertumbuhan kematangannya hanya pada
aspek fisik, sedang psikologisnya masih belum matang (Khomsan,
2007). Menurut Cole (2002) dalam Hadi (2010) perkembangan fisik sudah di mulai
pada masa praremaja dan terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang akan
makin sempurna pada masa remaja pertengahan dan remaja akhir.
Remaja
merupakan golongan individu yang sedang mencari identitas diri, suka meniru dan
mengidolakan seseorang yang berpenampilan menarik, sehingga dalam hal memilih
makanan tidak didasarkan pada kandungan gizi, tetapi sekedar bersosialisasi
untuk kesenangan, supaya tidak kehilangan identitas diri. Hal ini akan
mempengaruhi keadaan gizi para remaja (Khomsan, 2003).
Pengetahuan
atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan gizi adalah sesuatu yang diketahui
tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Pengetahuan gizi
meliputi pengetahuan tentang pemilihan dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan
memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pengetahuan gizi berpengaruh terhadap
sikap dan perilaku dalam memilih makanan. Pengetahuan gizi yang baik diharapkan
mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga dapat menuju status gizi yang
baik pula. Kurang cukupnya pengetahuan tentang gizi dan kesalahan dalam memilih
makanan akan berpengaruh terhadap pola makan seseorang (Sedioetama, 2000).
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Aminah (2007) menyimpulkan bahwa ada hubungan
antara tingkat pengetahuan mahasiswa tentang pola makan sehat dengan perilaku
pola makan sehat pada mahasiswa kost, artinya bahwa semakin tinggi tingkat
pengetahuan maka akan semakin baik pola makannya. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah tingkat pengetahuan maka semakin buruk pola makannya.
Salah satu aspek
psikologis dari perubahan fisik pada masa pubertas adalah remaja menjadi lebih
memperhatikan body image. Remaja putri lebih kurang puas dengan keadaan
tubuhnya dan memiliki body image yang negatif, dibandingkan dengan remaja putra
(Santrock, 2005). Body image adalah penilaian seseorang tentang ukuran tubuh,
penampilan, dan fungsi setiap bagian tubuhnya (Kozier, 2004). Menurut
Sulistyoningsih (2011), body image pada remaja sangat mempengaruhi pola
makannya, termasuk pemilihan bahan makanan dan frekuensi makan. Pola makan yang
baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi. Pola makan
yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya.
Pemahaman
gizi yang keliru akan menjadi masalah bagi remaja putri yang sangat
menginginkan memiliki tubuh langsing, karena untuk membentuk dan memelihara
kelangsingan tubuh, mereka menerapkan pengaturan pembatasan makanan secara
keliru, sehingga kebutuhan gizi mereka tidak terpenuhi. Remaja seharusnya
diberi pengetahuan dan pemahaman bahwa yang dibutuhkan mereka bukan membatasi
konsumsi jenis makanan tertentu dan melewatkan waktu makan tertentu, melainkan
perubahan perilaku makan yang baik seperti makan dengan frekuensi makan teratur
dan seimbang gizinya. Pengetahuan gizi membuat remaja lebih mengetahui yang
harus dan tidak harus mereka makan. Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang,
maka orang tersebut akan semakin memperhitungkan jumlah zat gizi dan jenis
bahan makanan yang dipilih untuk dikonsumsi. Oleh karena itu penting sekali
diberikannya pengetahuan gizi berupa pendidikan gizi terhadap remaja putri.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, S. 2007. Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Dengan Perilaku Pola Makan Sehat Pada
Mahasiswa Kost Di Kelurahan Tembalang Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Tesis. Universitas Diponegoro
Khomsan, A. 2003. Pangan Dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Khomsan,
A. 2007. Tehnik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Notoadmojo,S.
2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Ilmu Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Santrock,
J.W. 2005. Adolenscence. Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Aerlangga.
Sedioetama. 2000. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi Di Indonesia. Jakarta:
PT. DianRakyat.
Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Komentar
Posting Komentar