Purwokerto – 25 April 2019, telah dilaksanakan Public Aspiration
sebagai salah satu program kerja dari divisi Advokasi dan Kesejahteraan
Mahasiswa HMPSIG. Public Aspiration merupakan wadah bertukar aspirasi antara
dosen, mahasiswa, maupun civitas akademika mengenai masalah penting yang berkaitan dengan akademik,
fasilitas, ataupun kebijakan. Masalah tersebut kemudian
didiskusikan dalam forum guna mencapai solusi.
Kegiatan Public Aspiration dilaksanakan pada Kamis, 25 April 2019 di
ruang C201 kampus ilmu gizi Unsoed. Kegiatan ini dihadiri oleh 3 dosen dan 16
mahasiswa dari angkatan 2015, 2017, dan 2018. Kegiatan berlangsung dengan
diskusi 3 termin, termin pertama dan kedua merupakan penyampaian aspirasi
mahasiswa, sedangkan pada termin ketiga merupakan penyampaian aspirasi dosen.
Beberapa aspirasi yang disampaikan mahasiswa serta diskusinya antara
lain:
1)
Penambahan kuota mahasiswa baru
program studi ilmu gizi Unsoed, padahal fasilitas dan ruangannya masih belum
cukup memadai.
Dilihat dari banyaknya peminat
program studi ilmu gizi Unsoed serta sebagai prodi dengan keketatan masuk yang
tinggi menjadi salah satu pertimbangan Dekan untuk menambah kuota mahasiswa
baru ilmu gizi dan kita patut berbangga. Mengenai ruangan, kemungkinan akan
diberlakukan sharing facility dan pengkoordinasian ruangan oleh
bapendik.
2)
Pengembalian lembar jawab Ujian
Pengembalian lembar jawab
ujian juga masih pro dan kontra di kalangan dosen, karena lembar jawab tersebut
sifatnya rahasia, hanya boleh diketahui dosen dan mahasiswa terkait saja.
Sehingga jika ingin mengetahui hasil ujiannya, mahasiswa dapat langsung
bertanya sendiri atau menemui dosen mata kuliah, sedangkan mengenai
pengembalian lembar jawab tergantung kebijakan dari dosen terkait.
Tambahan, mungkin mulai
tahun ajaran ini atau tahun depan, semua dosen diwajibkan untuk menggunakan eldiru
(kuis online), sehingga dosen tidak lagi merekap nilai mahasiswa secara manual.
3)
Prosentase nilai berbeda saat
kontrak pembelajaran dengan di SIA
Seharusnya prosentase nilai
yang disepakati saat kontrak pembelajaran tidak boleh diubah. Apabila terdapat
oknum dosen yang mengubah prosentase nilai dan mahasiswa merasa dirugikan, hal
tersebut dapat dilaporkan kepada kaprodi.
4)
Pelibatan mahasiswa dalam
kegiatan dosen selain penelitian dan pengabdian seperti universitas lain
Pada saat ini mungkin belum
sampai pada tahap tersebut, Saat ini baru diinisiasi untuk melangkah ke tahap
itu.
5)
Peniadaan dana untuk print
modul praktikum
Hal tersebut merupakan
kebijakan dari fakultas, dan berlaku untuk semua prodi/jurusan di fikes.
6)
Alasan UTS tidak terjadwalkan
lagi
Ini berkaitan dengan tutup
buku pada bulan Desember, padahal UAS masih berlangsung pada bulan januari
sehingga tidak ada sinkronisasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban (laporan
keuangan). Oleh karena itu UTS diputuskan tidak terjadwal.
Kedepannya ini akan dilaksanakan seluruh
fakultas di Unsoed, sampai ada kebijakan baru dari rektor.
Dengan tidak adanya UTS, tim
teaching dari dosen diharapkan menyamaratakan sistem. Jadi, mahasiswa dapat
mudah beradaptasi dan proses penyesuaian. Aspirasi ini akan disampaikan di
forum dosen.
7)
Perbaikan nilai UTS/UAS
Sejauh ini tidak ada. Apalagi dengan sistem
yang baru, nanti akan langsung di upload di dikti, itu akan lebih sulit lagi
untuk merubah. Mungkin bisa di negosiasi dengan dosen untuk meminta perbaikan
jika memang merasa tidak bisa, sebelum nilai di upload di SIA.
Sedangkan dosen mempunyai harapan pada
mahasiswa untuk meningkatkan prestasi baik dari
IPK maupun pembuatan PKM. Selain itu, dosen juga mengharapkan mahasiswa
untuk mulai aktif mengikuti lomba karya ilmiah. Mahasiswa dapat berbincang
dengan dosen terkait ide-idenya. Harapannya akan sedikit demi sedikit memangkas
jarak dosen dan mahasiswa untuk bisa berproses bersama. Dosen menghimbau agar
mahasiswa mengembangkan diri dan lebih banyak membuka referensi.
Dengan adanya public Aspiration ini,
diharapkan tercapainya solusi dari
masalah yang terjadi demi kesejahteraan bersama di Ilmu
Gizi Unsoed. Selain itu, adanya public Aspiration juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara dosen dan mahasiswa agar saling toleransi dan
sinergis.
Komentar
Posting Komentar