Anda pasti sering mendengar perkataan
orang tua yang melarang untuk mengonsumsi buah salak secara banyak karena dapat
menyebabkan sembelit. Tetapi, anda juga pasti pernah mendengar bahwa salak
dapat menyebabkan diare atau memperlancar buang air besar. Sebenarnya
pernyataan manakah yang benar?
Sebenarnya, kedua pernyataan tersebut
tidaklah salah. Anggapan masyarakat yang mengatakan bahwa mengonsumsi buak
salak dapat mengganggu proses pencernaan adalah karena kebanyakan masyarakat
membuang kulit ari buah salak saat mengonsumsinya.
Kulit ari adalah selaput bening yang sangat tipis
yang berada diantara daging dan kulit salak. Kulit ari salak mengandung lebih banyak
serat dibandingkan daging buahnya sendiri. Kulit ari inilah yang dapat
memperlancar proses pencernaan. Maka dari itu, masyarakat menganggap buah salak
dapat mengganggu pencernaan karena kebanyakan dari mereka membuang kulit arinya
saat hendak memakan buah salak dan akhirnya menyebabkan mereka mengalami
sembelit.
Didalam buah salak sendiri mengandung
zat tanin. Zat inilah yang sebenarnya mengganggu proses pencernaan hingga dapat
menyebabkan sembelit. Itulah kenapa orang yang banyak mengonsumsi buah salak
dengan membuang kulit arinya dapat mengalami sembelit. Zat tanin jugalah yang
menentukan manis tidaknya buah salak. Buah salak yang sepat menandakan tingginya
kandungan tanin didalamnya.
Kesimpulannya, jika anda ingin
memperlancar proses pencernaan dengan memakan buah salak, makanlah beserta
kulit arinya. Tetapi, jika anda memakan buah salak dengan tujuan untuk
mengurangi diare, buanglah kulit arinya dan hanya makan buahnya saja, atau anda
dapat mengonsumsi buah salak yang masih sepat.
Komentar
Posting Komentar